Followers

Saturday, 2 May 2009

Pemilu Indonesia - PKS lebih Dipercayaai Parti Presiden SBY

Demokrat Faham Siapa PKS - Ahmad Mubarok

Oleh : R Ferdian Andi R


Ahmad Mubarak
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat

INILAH.COM, Jakarta - Isu wahabi menjelma membayangi PKS saat partai politik intensif menggalang kerjasama. Sebagaimana diketahui, PKS akan bergabung Partai Demokrat dan menawarkan kadernya sebagai calon Naib Presiden berganding dengan calon Presiden SBY. Apakah isu ini mengganggu?

Anggota Majelis Syura DPP PKS Hidayat Nur Wahid mengakui pihak Partai Demokrat meminta klarifikasi perihal isu wahabi serta anti-NKRI di tubuh PKS. Isu ini jelas membuat gusar petinggi PKS.

Namun, menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok, isu wahabi sama sekali tak merusak komunikasi politik yang kini tengah dibangun antara partainya dengan PKS.

“Kami faham siapa PKS dan Hidayat Nur Wahid. Saya tahu betul apa ideologi PKS dan apa wilayahnya,” tandasnya kepada INILAH.COM, Kamis (30/4) di Jakarta. Berikut wawancara lengkapnya:

Anggota Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengkhawatirkan isu soal wahabi bisa menganggu komunikasi politik yang sedang dibangun dengan Partai Demokrat. Apakah betul pihak Partai Demokrat mengklarifikasi perihal rumor wahabi di PKS?

Itu mungkin ada personal Partai Demokrat yang belum faham. Mungkin saja, yang belum faham saja. Kalau saya faham betul bahawa Hidayat Nur Wahid bukan wahabi.

Perihal SMS dan aspirasi yang masuk ke Anda terkait dengan resistensi publik, jika Hidayat Nur Wahid menjadi calon naib presiden SBY?

Itu wajar saja. Sosok partai militan selalu punya lawan dan kawan. Ini tidak aneh, sepanjang masa. Semua gerakan reformis selalu punya resistensi.

Jadi sama sekali isu wahabi ini tidak mempengaruhi komunikasi politik PKS-Partai Demokrat?

Tidak.

Bagaimana dengan kekhawatiran PKS jika keputusan SBY dan Partai Demokrat dalam memilih Calon Naib Presiden kelak berpijak pada fitnah yang beredar seperti saat ini seperti tentang wahabi?

Insya Allah tidak. Keberatan wajar saja. Bukan hanya soal Hidayat Nur Wahid. Misalnya, SMS yang mohon juru bicara Tim Sembilan jangan Hayono Isman, jangan Ruhut Sitompul, itu juga masuk. Jadi SMS seperti itu biasa saja.

Dengan isu wahabi yang menerpa PKS, apakah secara institusional partai cukup faham?

Secara institusional Partai Demokrat faham, saya jaminannya. Saya kenal betul ideologi PKS, wilayahnya apa, sama sekali tidak merasa terancam. Tetapi saya juga faham jika ada orang takut, kerana orang tersebut belum faham.

Sumber : inilah.com



0 comments:

22 safar 1430

 
Pejuang Kecil © 2007 Template feito por Templates para Você